Berdasarkan publikasi BPS Volume 1, Nomor 5, 2024 berjudul "Cerita Data Statistik untuk Indonesia, Kehidupan Sehat dan Sejahtera", pola makan tidak sehat termasuk salah satu faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikontrol. Studi lain juga menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup modern, seperti konsumsi makanan siap saji tinggi karbohidrat dan lemak tidak sehat, memiliki hubungan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.
Konsumsi karbohidrat yang berlebihan, terutama dalam bentuk karbohidrat olahan dan tambahan gula, dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, terutama di populasi Asia. Dengan demikian, terlihat bahwa kebiasaan mengonsumsi gorengan dan mi instan dapat membawa risiko yang serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
Dengan memahami dampak negatif dari konsumsi gorengan dan mi instan, penting bagi pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat. Edukasi mengenai bahaya konsumsi makanan tidak sehat perlu disosialisasikan secara lebih luas, terutama di kalangan masyarakat perkotaan.