Ketiga, memberikan support untuk keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mental. Perusahaan dapat menerapkan kebijakan yang mendukung fleksibilitas kerja, cuti yang memadai, dan menghargai waktu istirahat bagi karyawan.
Keempat, memberikan pelatihan dan edukasi mengenai kesehatan mental. Banyak karyawan mungkin tidak menyadari gejala-gejala kesehatan mental atau cara mengelolanya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyelenggarakan pelatihan atau workshop mengenai kesehatan mental agar karyawan lebih memahami dan mampu mengelola kesehatan mentalnya.
Terakhir, memerhatikan faktor-faktor fisik di lingkungan kerja. Faktor-faktor seperti pencahayaan, suara, dan desain ruang kerja dapat memengaruhi kesehatan mental karyawan. Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, teratur, dan mendukung produktivitas serta kesehatan mental karyawan.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental karyawan. Hal ini akan berdampak positif pada kesejahteraan karyawan, produktivitas, serta citra perusahaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental di tempat kerja bukan hanya tanggung jawab moral, tapi juga investasi yang sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang perusahaan.