Kedua, menyediakan akses untuk layanan kesehatan mental. Perusahaan dapat bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater untuk memberikan akses yang mudah bagi karyawan yang membutuhkan bantuan. Selain itu, perusahaan juga dapat menyediakan program-program kesehatan mental seperti konseling, workshop kesehatan mental, atau meditasi bagi karyawan.
Ketiga, memberikan support untuk keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi. Memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mental. Perusahaan dapat menerapkan kebijakan yang mendukung fleksibilitas kerja, cuti yang memadai, dan menghargai waktu istirahat bagi karyawan.
Keempat, memberikan pelatihan dan edukasi mengenai kesehatan mental. Banyak karyawan mungkin tidak menyadari gejala-gejala kesehatan mental atau cara mengelolanya. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyelenggarakan pelatihan atau workshop mengenai kesehatan mental agar karyawan lebih memahami dan mampu mengelola kesehatan mentalnya.