Mitos yang Perlu Diurai
1. Vaksin COVID-19 Mengubah DNA
Salah satu mitos yang perlu diurai adalah bahwa vaksin COVID-19 dapat mengubah DNA manusia. Vaksin COVID-19 menggunakan teknologi yang berbeda dari vaksin lainnya, yaitu menggunakan RNA atau DNA yang direkayasa untuk mengajarkan sistem kekebalan tubuh membuat respons terhadap virus. Namun, ini tidak sama dengan mengubah DNA manusia. Vaksin hanya memberikan petunjuk kepada sel untuk membuat protein yang mirip dengan bagian virus, dan tubuh kita kemudian membuat respons kekebalan terhadap protein tersebut.
2. Efek Samping Vaksinasi yang Berlebihan
Mitos seputar efek samping vaksinasi yang berlebihan juga perlu diurai. Secara umum, vaksin COVID-19 memiliki efek samping yang ringan seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, atau kelelahan selama beberapa hari. Namun, mitos yang menyatakan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan dampak yang lebih serius seperti kemandulan atau gangguan kehamilan tidak memiliki dasar ilmiah. Data menunjukkan bahwa efek samping serius karena vaksinasi sangat jarang terjadi.
3. Vaksin COVID-19 Tidak Efektif Melawan Varian Baru
Seiring dengan munculnya varian baru virus, banyak masyarakat khawatir bahwa vaksin COVID-19 tidak akan efektif melawannya. Namun, sebagian besar vaksin COVID-19 masih berhasil memberikan perlindungan terhadap varian baru. Meskipun ada penurunan tingkat keefektifan terhadap beberapa varian, vaksin masih dapat mengurangi risiko terinfeksi dan mengalami gejala serius akibat COVID-19. Ini menunjukkan pentingnya terus melakukan vaksinasi untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi COVID-19.