Bijian utuh seperti gandum, barley, dan quinoa juga merupakan bagian integral dari diet Mediterania. Biji-bijian ini kaya akan serat dan nutrisi, yang membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dan memberikan energi yang tahan lama. Makanan berbasis gandum seperti roti gandum dan pasta juga sering kali dijumpai dalam diet ini, tetapi selalu dalam bentuk utuh atau minimal diproses.
Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti almond, kacang kenari, dan biji bunga matahari juga sering dikonsumsi sebagai camilan atau tambahan dalam masakan. Mereka kaya akan lemak sehat, protein, dan serat, yang membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung kesehatan jantung. Yogurt dan keju, terutama yang dibuat dari susu kambing atau domba, juga termasuk dalam diet ini, tetapi dikonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit.
Diet Mediterania juga mendorong konsumsi ikan dan makanan laut setidaknya dua kali seminggu. Ikan seperti salmon, sarden, dan tuna kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk kesehatan jantung dan fungsi otak. Makanan laut lainnya seperti kerang dan udang juga kaya akan nutrisi penting seperti protein, selenium, dan zinc.
Daging merah dan manisan bukanlah bagian utama dari diet Mediterania. Mereka dikonsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas. Sebaliknya, daging unggas seperti ayam dan kalkun lebih sering dikonsumsi sebagai sumber protein. Untuk minuman, diet ini menganjurkan air sebagai pilihan utama, tetapi juga memperbolehkan konsumsi anggur merah dalam jumlah sedang, yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan jantung.