4. Akses Mudah terhadap Rokok
Akses yang mudah terhadap rokok merupakan faktor lain yang membuat kebiasaan merokok tetap merajalela di kalangan pemuda. Meskipun ada peraturan yang melarang penjualan rokok kepada anak di bawah umur, implementasi dan penegakan hukum seringkali lemah. Pemuda dapat dengan mudah mendapatkan rokok dari warung, toko, atau melalui teman yang lebih tua. Penjualan rokok secara eceran juga memudahkan pemuda untuk membeli rokok dengan harga yang terjangkau.
5. Kurangnya Dukungan untuk Berhenti Merokok
Banyak pemuda yang ingin berhenti merokok tetapi menghadapi kesulitan karena kurangnya dukungan yang memadai. Program penghentian merokok yang tersedia seringkali tidak menjangkau pemuda atau tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Layanan konseling, dukungan kelompok, dan akses terhadap terapi penggantian nikotin harus ditingkatkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pemuda untuk membantu mereka berhenti merokok secara efektif.
Dampak Kesehatan Merokok pada Pemuda
Merokok memiliki dampak kesehatan yang serius, terutama pada pemuda yang masih dalam masa pertumbuhan. Selain meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari, merokok juga dapat mengganggu perkembangan paru-paru dan sistem pernapasan. Pemuda yang merokok juga lebih rentan terhadap infeksi pernapasan, penurunan fungsi paru-paru, dan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Kebiasaan merokok yang dimulai pada usia muda juga cenderung berlanjut hingga dewasa, memperbesar risiko masalah kesehatan jangka panjang.