Tampang.com | Gaya hidup cepat, tuntutan kerja yang tinggi, serta distraksi digital menyebabkan masyarakat kota besar di Indonesia semakin kurang tidur. Fenomena ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga menjadi akar berbagai masalah kesehatan fisik dan mental yang kerap tak disadari.
Data Kurang Tidur Semakin Mengkhawatirkan
Menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, sekitar 35% masyarakat di wilayah urban mengalami gangguan tidur, mulai dari insomnia ringan hingga kronis. Kondisi ini diperburuk oleh kebiasaan begadang dan penggunaan gawai hingga larut malam.
“Kurang tidur itu efeknya akumulatif. Tidak hanya membuat tubuh lelah, tapi juga mempercepat penurunan fungsi otak dan daya tahan tubuh,” jelas dr. Yulia Pratama, Sp.S, dokter spesialis saraf di RSUD Jakarta.
Dampak Fisik dan Mental dari Kurang Tidur
Kurang tidur meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes tipe 2, serta penyakit jantung. Dari sisi mental, kurang tidur berkaitan erat dengan gangguan kecemasan, depresi, dan penurunan konsentrasi.