Mengekstrak data tentang hal-hal seperti hubungan sosial, status kesehatan, kondisi dan penyebab kematian yang sudah ada sebelumnya, tim dapat mengukur perbedaan antara orang-orang yang terisolasi secara sosial dan mereka yang memiliki hubungan yang lebih kuat. Mereka yang memiliki hubungan sosial yang kuat 50 persen lebih mungkin bertahan lebih lama daripada mereka yang terisolasi.
"Besarnya efek ini sebanding dengan berhenti merokok dan melebihi banyak faktor risiko kematian yang diketahui (mis., Obesitas, aktivitas fisik)," tulis mereka dalam penelitian ini.
Dalam tinjauan meta yang lain, yang mencakup 70 penelitian dari tahun 1980 sampai 2014, Holt-Lunstad dan timnya menemukan data tambahan tentang bagaimana tingkat kematian dipengaruhi oleh kesepian, isolasi sosial, dan kehidupan sendiri.
Mengunyah data menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut terkait dengan peningkatan kemungkinan kematian sekitar 26-32 persen. Jumlah ini berasal dari lebih dari 3,4 juta orang dari seluruh Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Australia.