Kematian Brando Susanto bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa penyakit jantung adalah pembunuh diam-diam yang kerap tak menunjukkan gejala sebelum akhirnya menyerang secara fatal. Tragedi ini menjadi momentum penting untuk menyadarkan masyarakat bahwa menjaga kesehatan jantung bukan hanya urusan mereka yang sudah lanjut usia atau yang memiliki riwayat penyakit saja. Bahkan individu yang tampak bugar dan aktif sekalipun tetap berisiko jika tidak menjaga gaya hidupnya.
Dalam konteks yang lebih luas, peristiwa ini juga mencerminkan pentingnya edukasi publik tentang gejala awal serangan jantung seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, kelelahan ekstrem, atau mual. Banyak orang mengabaikan gejala-gejala ini karena dianggap sepele atau hanya gejala kelelahan biasa. Padahal, dengan mengenali sinyal-sinyal tubuh sejak dini, banyak nyawa bisa diselamatkan.
Sebagai masyarakat yang kini hidup dalam tekanan dan gaya hidup serba cepat, penting untuk tidak menunda-nunda perawatan dan pemeriksaan kesehatan. Jangan tunggu hingga tubuh memberi "peringatan keras" seperti yang dialami oleh almarhum Brando. Hidup sehat dan waspada adalah langkah awal terbaik untuk melindungi diri dari serangan jantung mendadak.