Tampang.com | Meski jumlah lulusan dokter dan perawat meningkat setiap tahun, realitas di lapangan menunjukkan banyak daerah terpencil masih kekurangan tenaga medis. Ketimpangan distribusi tenaga kesehatan ini terus jadi masalah menahun yang belum terselesaikan.
Data: Rasio Dokter Masih Timpang
Berdasarkan data Kemenkes 2025, beberapa kabupaten di Indonesia bagian timur hanya memiliki 1 dokter untuk melayani lebih dari 15 ribu penduduk. Bandingkan dengan kota besar seperti Jakarta atau Surabaya yang rasio dokternya bisa 1:1.000 atau lebih baik.
“Puskesmas kami pernah setahun tanpa dokter umum tetap,” ungkap Nuraini, kepala Puskesmas di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Program PTT dan Nusantara Sehat Kurang Efektif
Program Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Nusantara Sehat awalnya dimaksudkan untuk mengisi kekosongan nakes di daerah. Tapi banyak peserta program ini yang hanya bertugas sementara, lalu kembali ke kota karena minim insentif dan fasilitas penunjang.