Penguatan Fasilitas Kesehatan, Kemenkes juga meminta rumah sakit dan puskesmas untuk meningkatkan kesiapan dalam menangani pasien dengan gejala yang mencurigakan. Pelatihan tenaga kesehatan terkait penanganan flu burung juga akan dilakukan di beberapa wilayah prioritas.
Meskipun kasus flu burung pada manusia secara global masih rendah, laporan peningkatan infeksi pada unggas di beberapa negara, terutama kawasan Asia dan Eropa, menjadi perhatian dunia. Virus flu burung dikenal memiliki potensi mutasi yang dapat meningkatkan risiko penularan antar manusia.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meskipun risiko global tetap rendah, langkah antisipasi harus tetap dilakukan untuk mencegah kemungkinan pandemi.
Di Indonesia, risiko penularan dari unggas ke manusia bisa meningkat mengingat banyaknya populasi unggas dan interaksi dekat antara manusia dengan hewan tersebut. Oleh karena itu, langkah pencegahan sangat penting untuk meminimalkan dampak kesehatan dan ekonomi.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap potensi penularan flu burung. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Hindari Kontak Langsung dengan Unggas Sakit atau Mati: Jika menemukan unggas yang sakit atau mati mendadak, segera laporkan kepada dinas terkait.
- Gunakan Alat Pelindung Diri: Bagi pekerja yang bersinggungan langsung dengan unggas, disarankan menggunakan sarung tangan dan masker.
- Masak Unggas dengan Baik: Pastikan daging unggas dan telur dimasak hingga matang untuk membunuh virus yang mungkin ada.
- Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas, terutama jika kontak dengan unggas.