"Penggunaan rokok elektronik di kalangan orang dewasa AS berubah seiring waktu," kata Bao. "Untuk memahami dampak kesehatan dari perubahan penggunaan e-rokok, diperlukan pengawasan lanjutan."
Untuk mengukur perubahan, Bao dan rekannya menggunakan data dari Survei Wawancara Kesehatan Nasional AS dari 2014 hingga 2016.
Tim Bao mengumpulkan data lebih dari 100.000 pria dan wanita yang ditanya tentang penggunaan e-rokok mereka, juga disebut "vaping."
Jumlah orang yang mencoba rokok elektrik tumbuh hampir 13 persen pada tahun 2014, 14 persen pada tahun 2015 dan 15 persen pada tahun 2016, para peneliti menemukan.