Jalan kaki sering dianggap sebagai olahraga ringan yang simpel namun penuh manfaat. Banyak orang melakukannya setelah makan, dengan harapan bisa mempercepat pencernaan atau membantu menurunkan berat badan. Tapi, apakah benar kebiasaan ini selalu membawa dampak positif bagi tubuh?
Meski terlihat sepele, waktu dan durasi jalan kaki setelah makan ternyata bisa berpengaruh besar terhadap kesehatan. Agar tak salah langkah, mari kita kupas secara mendalam manfaat dan risiko dari kebiasaan ini berdasarkan data ilmiah dan pendapat para ahli.
Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan
1. Mengurangi Kembung dan Gas dalam Perut
Berjalan kaki pelan usai makan ternyata bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat gas berlebih dan perut kembung. Aktivitas ringan ini merangsang gerakan sistem pencernaan. Menurut studi, penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) yang meningkatkan langkah hariannya dari 4.000 ke 9.500 mengalami pengurangan gejala hingga 50%. Bahkan, rutin berjalan 10–15 menit setelah makan bisa lebih efektif daripada obat-obatan untuk masalah perut seperti sendawa, gas, dan kembung.
2. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Jalan kaki sebentar setelah makan memberikan manfaat besar dalam menjaga kestabilan kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes tipe 1 dan 2. Berdasarkan penelitian, berjalan kaki selama 10 menit setiap kali selesai makan terbukti lebih efisien dalam mengontrol gula darah dibandingkan berjalan selama 30 menit sekali dalam sehari. Aktivitas ringan ini membantu mencegah lonjakan glukosa setelah makan.
3. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Kebiasaan jalan kaki juga berhubungan dengan kualitas tidur. Orang yang melangkah lebih dari 7.000 langkah per hari cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik. Mereka tidur lebih cepat dan tidur lebih lama dibandingkan dengan yang minim bergerak. Bahkan, jalan kaki sebelum tidur mampu meningkatkan efisiensi tidur, yaitu perbandingan antara waktu benar-benar tidur dengan total waktu berada di tempat tidur.