Olahraga merupakan pilar utama dalam menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Di antara berbagai bentuk aktivitas fisik, jalan kaki menjadi pilihan paling praktis dan mudah dilakukan siapa saja. Tak hanya bermanfaat untuk memperkuat jantung dan memperbaiki suasana hati, aktivitas sederhana ini juga berperan dalam memperbaiki kualitas tidur dan mengatur berat badan.
Namun, satu pertanyaan kerap muncul: kapan waktu terbaik untuk berjalan kaki—sebelum makan atau sesudah makan? Untuk menjawabnya, kita perlu memahami manfaat masing-masing waktu tersebut berdasarkan temuan ilmiah dan pendapat para ahli.
Berjalan Kaki Sebelum Makan: Efektif Bakar Lemak dan Tingkatkan Energi
Jika Anda termasuk orang yang suka beraktivitas pagi hari dengan perut kosong, ini bisa menjadi strategi efektif untuk membakar lemak tubuh. Menurut sejumlah penelitian, melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki selama 3–4 jam di pagi hari sebelum sarapan mampu meningkatkan metabolisme tubuh secara signifikan.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa olahraga sebelum makan dapat membakar lemak hingga 70% lebih banyak dibandingkan mereka yang berolahraga dua jam setelah makan. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki sumber energi dari makanan, sehingga memanfaatkan cadangan lemak sebagai bahan bakar utama.
Tak hanya mempercepat pembakaran lemak, berjalan kaki sebelum makan juga:
-
Melancarkan sirkulasi darah
-
Meningkatkan energi dan fokus di pagi hari
-
Mengurangi kadar lipid (lemak jahat) dalam darah
-
Menstabilkan kadar gula darah sebelum asupan makanan masuk
Dengan kombinasi manfaat ini, jalan kaki sebelum makan bisa menjadi rutinitas yang mendukung gaya hidup sehat dan penurunan berat badan.