Jalan Kaki Setelah Makan: Bantu Pencernaan dan Kendalikan Gula Darah
Sementara itu, bagi Anda yang lebih suka berjalan kaki setelah makan, jangan khawatir — manfaatnya pun tak kalah besar. Aktivitas ringan setelah makan terbukti mendukung proses pencernaan dan mengurangi keluhan perut kembung atau rasa penuh yang sering muncul setelah makan besar.
Sebuah penelitian menemukan bahwa berjalan selama 10–15 menit setelah makan mampu meredakan gangguan pencernaan seperti sendawa berlebih dan perut bergas. Ini karena gerakan tubuh membantu mempercepat aktivitas sistem pencernaan, sehingga makanan dapat diproses lebih cepat dan efisien.
Selain itu, berjalan kaki setelah makan juga mendukung pengaturan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes atau mereka yang rentan mengalami lonjakan glukosa setelah makan. Dengan bergerak ringan, tubuh langsung menggunakan sebagian glukosa sebagai energi, sehingga tidak menumpuk di dalam darah.
Manfaat lainnya:
-
Menstabilkan kadar insulin
-
Mengurangi risiko refluks asam lambung
-
Meningkatkan efektivitas metabolisme
-
Mendukung program diet dan penurunan berat badan
Menariknya, sebuah riset tahun 2011 mengungkap bahwa berjalan cepat selama 30 menit setelah makan memiliki efek lebih besar dalam menurunkan berat badan dibandingkan dengan berjalan satu jam setelah makan.
Lalu, Mana yang Lebih Baik?
Jika melihat dari manfaatnya, baik berjalan kaki sebelum maupun sesudah makan memiliki keunggulan tersendiri. Semuanya tergantung pada tujuan pribadi dan kondisi kesehatan Anda.
-
Jika ingin fokus membakar lemak dan memaksimalkan metabolisme, maka berjalan sebelum makan (khususnya di pagi hari) menjadi pilihan tepat.
-
Sementara jika Anda ingin meningkatkan kualitas pencernaan, mengontrol gula darah, dan menjaga kenyamanan setelah makan, maka berjalan setelah makan sangat dianjurkan.