Penelitian menunjukkan bahwa asupan fosfor yang tinggi dari makanan olahan dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan ginjal dan tulang, baik pada individu dengan maupun tanpa penyakit ginjal.
Selain faktor makanan, kebiasaan kurang minum air putih juga dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Tanpa asupan air yang cukup, ginjal harus bekerja lebih keras untuk menyaring darah, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi yang sering, meskipun dalam tingkat ringan, dapat berisiko menyebabkan kerusakan ginjal permanen. Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan air putih yang cukup setiap hari untuk menjaga kesehatan ginjal.
Selain itu, kurang tidur juga dapat berdampak negatif pada kesehatan ginjal. Tidur yang cukup dan berkualitas memiliki peran penting dalam menjaga fungsi ginjal, karena fungsi ginjal diatur oleh siklus tidur dan bangun yang membantu mengkoordinasikan beban kerja ginjal dalam proses penyaringan darah.
Konsumsi daging dalam jumlah yang berlebihan, terutama daging hewani, juga dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Protein hewani dapat menghasilkan asam dalam jumlah tinggi dalam darah, yang dapat membahayakan fungsi ginjal dan menyebabkan kondisi asidosis. Oleh karena itu, perlu diperhatikan asupan protein hewani dalam pola makan untuk menjaga kesehatan ginjal.
Selain itu, makanan tinggi gula juga perlu dihindari karena dapat berkontribusi pada obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko utama penyakit ginjal. Begitu juga dengan merokok, yang tidak hanya berdampak buruk pada paru-paru dan jantung, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.