Ancaman nyata dari peredaran obat dan pangan ilegal di era digital kini makin meresahkan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, sulit untuk membedakan mana produk yang berkualitas dan mana yang berpotensi membahayakan kesehatan. Salah satu dampak paling serius dari obat dan pangan ilegal ini adalah kerusakan organ ginjal, yang bisa disebabkan oleh adanya bahan kimia obat (BKO) yang bahkan tidak terdaftar atau tidak diizinkan penggunaannya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) bekerja sama dalam memerangi peredaran obat dan pangan ilegal. Mereka sangat menyadari bahwa banyak produk yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya yang dapat merusak organ vital seperti ginjal. Riset terbaru menunjukkan bahwa beberapa obat herbal dan suplemen yang diklaim sebagai alternatif kesehatan justru mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan komplikasi serius hingga gagal ginjal.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, regulasi ketat mengenai izin edar produk obat dan pangan sangat diperlukan. Sayangnya, masih banyak produk yang tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan masyarakat. BPOM mencatat bahwa produk-produk tersebut sering kali memanfaatkan tren kesehatan dan keinginan masyarakat untuk mencari solusi instan, sehingga banyak orang yang menjadi korban tanpa menyadari bahayanya.