Setelah proses endoskopi itu dilaksanakan, keluarga anak tersebut mencurigai adanya masalah serius ketika anak mereka mengalami gejala berat, termasuk tanda-tanda kebocoran usus. Kebocoran usus adalah kondisi yang dapat mengancam nyawa, dan jika tidak ditangani dengan segera, dapat mengakibatkan gagal organ. Keluarga merasa sangat khawatir dan bingung, terutama ketika mengetahui bahwa kondisi anak mereka memburuk setelah tindakan medis tersebut.
Seiring dengan berjalannya waktu, masalah kesehatan J semakin parah dan memicu langkah hukum dari sang ayah. Ia tidak hanya merasa kehilangan kepercayaan pada tim medis di RSCM, tetapi juga merasa bahwa hak anaknya untuk mendapatkan perawatan yang layak telah dilanggar. Dalam upaya mencari keadilan dan pertanggungjawaban, sang ayah memutuskan untuk membawa kasus ini hingga ke Majelis Disiplin Profesi.
Kasus ini mencerminkan urgensi untuk meningkatkan standar prosedur di fasilitas kesehatan, terutama ketika berurusan dengan pasien yang masih sangat kecil dan rentan. Kesalahan dalam penanganan atau kurangnya perhatian dalam menentukan langkah-langkah medis dapat berakibat fatal, seperti yang dialami oleh pasien J. Hal ini menjadi pengingat kepada pihak rumah sakit untuk selalu menempatkan keselamatan pasien sebagai prioritas utama.