Meski efektif, prosedur ablasi memiliki risiko, terutama jika jaringan yang akan dihancurkan berdekatan dengan jalur utama sistem listrik jantung. Kerusakan pada jalur ini bisa menyebabkan gangguan penghantaran listrik jantung, sehingga pasien mungkin perlu dipasangi alat pacu jantung (pacemaker). Selain itu, area pangkal paha yang menjadi akses kateter berpotensi mengalami pembengkakan setelah prosedur.
Teknologi pemetaan jantung yang digunakan dalam ablasi kini semakin canggih, dengan opsi pemetaan dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D). Pemetaan 3D memberikan gambaran lebih rinci sehingga prosedur bisa dilakukan dengan lebih tepat dan aman.
Memahami gejala SVT dan mendapatkan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jika merasakan jantung berdebar sangat cepat secara tiba-tiba, terutama saat beristirahat, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis jantung.