SVT umumnya muncul akibat perubahan struktur jantung yang bisa terjadi karena penuaan atau kondisi bawaan sejak lahir. Gejalanya meliputi jantung berdebar kencang yang bisa muncul tiba-tiba saat sedang istirahat, bahkan tanpa disertai rasa nyeri dada. Episode SVT biasanya berlangsung selama 2 hingga 3 jam dan dapat hilang dengan sendirinya, namun tetap membutuhkan perhatian medis.
Jika tidak ditangani, SVT dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pingsan akibat denyut jantung yang sangat cepat, risiko kematian mendadak terutama bila denyut jantung mencapai 300 bpm, dan perkembangan atrial fibrillation (AF) yang meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke.
Dalam hal pengobatan, dr. Dony menjelaskan bahwa prosedur ablasi bisa menjadi solusi efektif. Ablasi adalah tindakan medis yang bertujuan menonaktifkan jaringan listrik abnormal di jantung dengan menggunakan energi frekuensi radio (radio-frequency/RF). Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah besar di paha untuk menghancurkan jalur listrik yang menyebabkan gangguan irama. Tingkat keberhasilan ablasi mencapai 90-95 persen.