Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling mendesak di dunia saat ini. Dengan berkembangnya industrialisasi, urbanisasi, dan penggunaan kendaraan bermotor, kualitas udara di banyak kota besar semakin memburuk. Salah satu dampak paling signifikan dari polusi udara adalah terhadap kesehatan paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap polutan udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, terutama bagi sistem pernapasan.
Salah satu komponen utama dari polusi udara adalah partikel halus (PM2.5 dan PM10), yang dapat berasal dari emisi kendaraan, pembakaran bahan bakar fosil, dan debu yang terangkat. Saat seseorang menghirup udara yang tercemar, partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan menyebabkan iritasi. Proses ini bisa mengganggu fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit pernapasan kronis. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami asma, bronkitis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Selain itu, polusi udara juga dapat memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada. Bagi penderita asma, misalnya, paparan terhadap polutan seperti ozon dan nitrogen dioksida dapat memicu serangan asmanya. Dampak polusi udara terhadap kesehatan paru-paru tidak terbatas pada individu dewasa saja; anak-anak juga sangat rentan. Sistem pernapasan mereka masih dalam tahap berkembang, sehingga mereka dapat mengalami masalah kesehatan yang lebih serius akibat paparan polusi udara.