Itu juga mengatur seberapa banyak fetus tumbuh pada waktu pertumbuhan. Dokter ahli kandungan dan ahli biokimia Gary Steinman dari Touro College of Osteopathic Medicine di Kota New York mengatakan bahwa hipotesis IGF itu 'tepat'. Ia juga mencontohkan sapi dengan tingkat IGF tinggi cenderung melahirkan anak kembar.
"Kaitannya dengan berat melahirkan adalah 'penemuan yang menarik'," tambahnya. Namun, ia mengakui, mungkin akan sulit mengetahui persis bagaimana IGF mendorong efek tersebut. Sebab, kombinasi dari genetik dan faktor lingkungan seperti nutrisi dapat berpengaruh pada kemungkinan mendapatkan anak kembar. Termasuk perkembangan saat kehamilan.