Selain itu, ukuran porsi yang dikonsumsi juga memegang peranan penting. Penderita asam lambung sebaiknya menghindari porsi yang terlalu besar. Mengonsumsi daging sapi dalam porsi kecil akan mengurangi beban pada sistem pencernaan, sehingga dapat mencegah gejala yang tidak diinginkan.
Sumber lemak dalam daging sapi juga perlu diperhatikan. Daging sapi yang lebih rendah lemak, seperti daging tanpa lemak atau daging bagian tertentu seperti tenderloin, bisa menjadi pilihan yang lebih baik bagi penderita asam lambung. Daging yang tinggi lemak dapat membuat lambung lebih sulit memproses makanan, sehingga bisa memperburuk gejala asam lambung.
Kandungan protein dalam daging sapi juga sebaiknya diimbangi dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan segar. Nutrisi dari sayur dan buah dapat membantu proses pencernaan dan menetralkan asam lambung. Kombinasi ini tidak hanya akan menghadirkan manfaat yang lebih baik bagi tubuh, tetapi juga dapat membantu dalam menjaga keseimbangan pH lambung.
Dari sisi waktu makan, sebaiknya penderita asam lambung tidak mengonsumsi daging sapi terlalu dekat dengan waktu tidur. Hal ini karena setelah makan, tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan. Makan malam yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan asam lambung lebih mudah naik.