Jangan lupa untuk memeriksa sumber gula dalam produk. Banyak produk makanan yang mengandung gula tambahan tanpa disadari. Ketika membaca label, perhatikan jumlah total gula serta jenis-jenis gula yang ada. Pihak produsen seringkali menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan gula, seperti dekstrosa, fruktosa, atau sirup jagung. Memahami istilah ini membantu Anda mengidentifikasi dan meminimalkan asupan gula yang tidak perlu.
Selain itu, perhatikan bahan-bahan yang tercantum dalam daftar. Dalam label, bahan-bahan biasanya ditulis berdasarkan urutan jumlah terbanyak hingga paling sedikit. Jika gula, garam, atau bahan pengawet berada di urutan teratas, ini dapat menjadi sinyal bahwa produk tersebut tidak sehat. Pilihlah produk yang mencantumkan bahan-bahan alami dan minim pengawet.
Baca juga informasi tentang tambahan vitamin dan mineral. Banyak produk makanan mengklaim mengandung vitamin dan mineral tambahan, tetapi seberapa bermanfaatkah itu? Pastikan bahwa vitamin dan mineral tersebut diproduksi secara alami dan tidak menggantikan kebutuhan nutrisi dari makanan segar. Dalam beberapa kasus, konsumsi suplemen tidak selalu lebih baik dibandingkan dengan mendapatkan nutrisi dari makanan alami.
Terakhir, waspadai klaim yang tertera pada kemasan. Seringkali, pemasaran produk menggunakan istilah yang bisa menyesatkan. Misalnya, jika sebuah produk diberi label "alami," bukan berarti produk tersebut bebas dari bahan sintetis. Selalu bandingkan dengan label nutrisi dan daftar bahan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas.
Dengan memahami cara baca label nutrisi, Anda tidak hanya bisa menghindari jebakan iklan yang menyesatkan, tetapi juga dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat. Pengetahuan ini dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik untuk kesehatan Anda dan menjamin asupan nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan tubuh.