Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengatakan bahwa pihaknya merasa belum dilibatkan secara penuh dalam pengawasan keamanan Makanan dan Bahan Gizi (MBG). Menurutnya, hal ini menjadi sorotan penting, mengingat keamanan makanan merupakan aspek yang tidak boleh diabaikan dalam penyelenggaraan program MBG yang bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan makanan yang sehat dan berkualitas.
Dalam pernyataannya, Ikrar mengungkapkan bahwa BPOM tidak dilibatkan untuk mengecek kelayakan dapur yang menyiapkan makanan MBG. Meskipun program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat, kurangnya keterlibatan dari BPOM dalam proses pengawasan tersebut dapat menimbulkan pertanyaan mengenai tingkat keamanan makanan yang dihasilkan. "BPOM punya personel yang dapat melakukannya," katanya. Dengan kapasitas yang ada, BPOM seharusnya dapat berkontribusi lebih dalam menjamin kelayakan dan keamanan makanan.
Lebih lanjut, Ikrar menjelaskan bahwa sebenarnya pihaknya sudah menyepakati kerja sama dalam pelaksanaan program MBG. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, tidak terkecuali dalam hal pengawasan keamanan makanan. Namun, pelaksanaan kerja sama tersebut belum optimal, sehingga BPOM merasa terasing dalam pengawasan program yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat. Pengawasan makanan yang lebih ketat dan sistematis akan membantu mencegah potensi masalah kesehatan yang bisa muncul akibat makanan yang tidak layak konsumsi.