Dokter juga akan memberikan obat untuk menstabilkan pasien dan mengobati gejala-gejala yang parah. Sebagai contoh, Majlesi mengatakan bahwa beta-blocker dan benzodiazepin sering diresepkan untuk mengobati masalah neurologis seperti halusinasi dan kejang.
Cara menghindari keracunan kafein
Baik Majlesi maupun Palinski-Wade menyarankan untuk memantau berapa banyak kafein yang Anda konsumsi setiap hari. Kopi adalah sumber kafein yang populer, tetapi produk seperti soda, teh hijau, dan kakao dapat menambah asupan kafein Anda.
Majlesi memperingatkan agar Anda menghindari minuman berenergi dan bubuk kafein karena konsentrasi kafeinnya yang tinggi. Kedua produk tersebut merupakan suplemen dan mungkin juga mengandung banyak gula dan stimulan lain seperti guarana.
Setelah Anda memutuskan minuman berkafein Anda, Palinski-Wade menyarankan untuk minum air putih sepanjang hari. Tetap terhidrasi dapat membantu mengisi kembali vitamin yang larut dalam air karena kafein bersifat diuretik.
Mengonsumsi makanan - terutama makanan yang tinggi protein dan serat - juga dapat membantu tubuh menyerap kafein dalam waktu yang lebih lama, kata Palinski-Wade. "Anda mungkin akan mengalami lebih sedikit efek samping dibandingkan jika Anda meminumnya dalam keadaan perut kosong," tambahnya.
Secara keseluruhan, keracunan kafein dapat dicegah. Yang paling penting adalah mendengarkan tubuh Anda dan apa yang dapat ditoleransinya, kata Palinski-Wade. Jadi, lain kali saat Anda menatap cangkir kosong, luangkan waktu sejenak dan lihatlah apakah Anda benar-benar membutuhkan isi ulang atau mungkin lebih baik jika Anda istirahat sejenak.