Semakin sering seseorang merokok, semakin besar risiko kehilangan pendengaran frekuensi tingggi maupun rendah.
Namun, peningkatan risiko tuli terkait merokok akan menurun dalam lima tahun setelah individu berhenti melakukan kebiasaan tersebut. Para peneliti pun memasukkan temuan ini ke dalam studi mereka.