Selain itu, terapi kognitif perilaku juga memiliki keterbatasan dalam hal waktu dan intensitas sesi terapi. Bagi beberapa orang, proses perubahan pola pikir dan perilaku memerlukan waktu yang lebih lama daripada yang ditawarkan dalam sesi CBT tradisional. Jika seseorang memiliki masalah mental yang sangat kompleks, mereka mungkin memerlukan terapi yang lebih berkelanjutan dengan pendekatan yang lebih luas.
Tentu saja, ada juga individu yang mungkin merasa tidak nyaman dengan pendekatan kognitif yang terlalu terstruktur. Terapi kognitif mengharuskan klien untuk aktif terlibat dalam proses, termasuk melakukan latihan di luar sesi terapi. Bagi beberapa orang, aspek ini mungkin terasa menekan atau tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan preferensi pribadi individu saat memilih jenis terapi yang paling sesuai.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi kognitif perilaku dapat meningkatkan ketahanan mental dan keterampilan hidup, yang sangat membantu bagi individu yang berjuang melawan masalah mental. Namun, hasilnya bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk komorbiditas (adanya lebih dari satu gangguan mental), dukungan sosial, serta kondisi lingkungan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun CBT adalah alat yang berguna, itu bukan satu-satunya solusi.