Teh telah lama dikenal sebagai minuman yang memberikan sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh. Kaya akan antioksidan, teh dapat membantu melawan radikal bebas, meningkatkan fungsi otak, dan bahkan membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, memang benar bahwa meskipun teh memberikan sejumlah manfaat yang baik bagi tubuh, bukan berarti minuman ini bisa dikonsumsi oleh semua orang, terutama anak balita.
Anak balita adalah kelompok umur yang rentan dan masih dalam tahap perkembangan yang pesat. Karena itu, mengonsumsi teh setiap hari tidak dianjurkan bagi anak balita. Salah satu alasan utamanya adalah karena teh mengandung kafein. Kafein, yang ditemukan dalam teh, dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan anak, terutama dalam hal peningkatan iritabilitas, gangguan tidur, dan penurunan nafsu makan. Lebih jauh lagi, kafein juga dapat memengaruhi keseimbangan cairan tubuh anak dan bahkan menyebabkan dehidrasi.
Selain kafein, teh juga dapat menghambat penyerapan zat besi. Ini merupakan hal yang sangat penting, terutama pada usia balita yang merupakan masa pertumbuhan tubuh yang cepat. Zat besi sangat dibutuhkan untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mendukung pertumbuhan yang optimal. Penghambatan penyerapan zat besi dapat berdampak negatif pada kesehatan anak, bahkan dapat meningkatkan risiko anemia.