Dari segi kesehatan mental, efek samping dehidrasi kronis juga tidak bisa diabaikan. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya cairan dapat menyebabkan gangguan perhatian, kurang fokus, dan bahkan meningkatkan risiko depresi dan kecemasan. Dehidrasi dapat mempengaruhi produksi neurotransmiter yang penting untuk suasana hati dan kognisi, sehingga individu yang mengalami dehidrasi kronis mungkin merasa lebih mudah lelah atau kurang motivasi.
Kulit juga merupakan area yang sangat terpengaruh oleh dehidrasi kronis. Kulit yang kekurangan cairan cenderung tampak kering, kusam, dan lebih cepat mengalami penuaan. Dehidrasi dapat menyebabkan berkurangnya elastisitas kulit, sehingga meningkatkan risiko kerutan dan masalah dermatologi lainnya. Demi kesehatan kulit yang optimal, menjaga kecukupan cairan tubuh sangatlah penting.
Selain itu, dehidrasi kronis dapat mempengaruhi sistem pencernaan, berpotensi menyebabkan masalah seperti sembelit dan gangguan pencernaan lainnya. Air sangat penting bagi proses pencernaan yang baik, dan kurangnya asupan cairan dapat memperlambat motilitas usus. Hal ini akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan dapat berujung pada masalah pencernaan yang lebih serius jika tidak ditangani.
Tidak hanya itu, dehidrasi Kronis juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk berolahraga secara optimal. Saat berolahraga, tubuh kehilangan banyak cairan melalui keringat. Jika cairan tidak digantikan dengan baik, maka individu berisiko mengalami kelelahan, kram otot, dan kebingungan mental. Hal ini tentu saja dapat memengaruhi performa fisik dan menunjang kondisi kesehatan secara keseluruhan.