Kondisi kesehatan ibu
Pada kodnisi medis tertentu yang timbul selama masa kehamilan, mungkin saja terdapat kondisi di mana kehamilan tersebut dapat membahayakan nyawa ibu. Dan penyebabnya bisa jadi akibat kehamilan itu sendiri atau faktor penyakit lain (misalnya saja kanker yang baru saja terdeteksi). Dengan kasus seperti ini maka wanita diberikan pilihan, apakah akan tetap memeprtahankan janinnya tetapi membahayakan nyawanya sendiri atau melakukan tindakan aborsi untuk menyelamatkan nyawa ibunya.
Adanya resiko dilakukan tindakan aborsi tergantung pada sifat serta tingkat keparahan suatu kodnisi medis. Kondisi-kondisi tertentu yang diperbolehkan adanya tindakan aborsi salah satunya adalah gangguan jantung pada ibu hamil. Karena gangguan jantung dapat menimbulkan resiko pada ibu hamil akibat kehamilan tersebut menekan jantung dan peredarahan darahnya. Pada masa kehamilan maka volume darah akan meningkat sebesar 30-50 persen untuk memberi makan janin yang sedang dalam masa pertumbuhan. hal tersebut membuat jantung bekerja memompa jantung lebih banyak darah.
Begitu juga pada proses persalinan, seorang ibu akan mengalami perubahan aliran darah dan tekanan darah. Di dalam tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan kematian akibat serangan jantung. Selain penyakit jantung juga adanya resiko eklampsia yang dialami oleh ibu hamil. Eklampsia atau terjadinya kejang pada ibu hamil dapat menimbulkan dampak pecahnya pembuluh darah sehingga menyebabkan terjadinya pendarahan di otak. Sehingga untuk mengatasi hal ini terjadi maka kehamilan harus segera dihentikan.
