Pernahkah kau ada di satu waktu dan menyadari bahwa kamar atau rumahmu sungguh betul-betul perlu dirapikan juga dibersihkan? Setiap hari kamu menempati kamarmu dan beraktivitas di dalamnya. Namun, entah apakah ini sungguhan karena padatnya aktivitas, hingga kamu (seolah) hanya mampir saja setiap harinya. Mampir untuk tidur juga berpakaian dan berbenah sebelum kamu pergi bekerja. Sepulang kerja kamu sudah terlalu mengantuk untuk ‘menyadari’ betapa berartinya kamarmu.
Dan hingga akhirnya kamu seakan dikagetkan oleh kamarmu sendiri, betapa kamarmu sungguh bagaikan hutan belantara dengan berbagai barang sebagai belantaranya. Semua belantara itu mau tak mau perlu kau bersih dan rapikan melalui acara yang kau sebut ‘beres-beres’! Ketika rutinitas (utama) kita dalam keseharian berjalan, mungkin kita sering meluputkan untuk menyimpan barang pada tempatnya (dengan rapi). Mungkin semua barangmu tetap tersimpan pada tempatnya, tapi belum tentu dengan kerapiannya. Lagi-lagi karena seolah semua aktivitas berjalan dengan cepatnya, seolah tak bisa ada waktu lebih sedikit saja untuk kamu mempunyai waktu menyimpan segala sesuatu selain pada tempatnya juga dengan rapi.
Ya, hidup di zaman milenial ini seolah semua harus berjalan dengan serba cepat. Ada banyak aktivitas menanti setelah kita menuntaskan satu aktivitas. Bahkan seringnya kita harus mulai melakukan aktivitas lainnya sebelum aktivitas yang sebelumnya selesai. Ini lah yang membuat barang-barang kita mungkin tetap tersimpan pada tempatnya di kamar atau rumah kita, namun entah untuk kualitas kerapian dan kebersihannya. Kerapian dan kebersihan tidak bisa ada begitu saja dengan tiba-tiba. Mereka perlu diupayakan, perlu sengaja dilakukan. Jika tidak, ya bukan sesuatu yang aneh lagi kalau suatu saat kita (baru) menyedari kalau rumah kita betul-betul bagaikan hutan belantara. Yang bisa juga membuat kita kesulitan mencari barang tertentu karena ada kemunginan ia tidak pada tempatnya alias ‘tersesat’.