Masyarakat Cia-Cia juga merasakan bahwa penggunaan aksara Hangeul memberikan citra positif bagi bahasa dan budaya mereka. Dengan adanya upaya ini, Bahasa Cia-Cia tidak hanya dianggap sebagai bahasa lokal, tetapi juga telah dikenal secara internasional. Dengan demikian, penggunaan aksara Hangeul tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri masyarakat Cia-Cia, tetapi juga mendukung upaya pelestarian warisan bahasa dan budaya mereka.
Adopsi aksara Hangeul dalam Bahasa Cia-Cia juga mencerminkan dinamika antara tradisi dan teknologi. Sementara masyarakat Cia-Cia tetap memegang nilai-nilai dan kearifan lokal mereka, mereka juga terbuka terhadap inovasi dan kemajuan teknologi. Dengan menggunakan aksara Hangeul, masyarakat Cia-Cia memadukan kekayaan budaya mereka dengan kemajuan teknologi global, menciptakan sebuah harmoni antara tradisi dan modernitas.
Tindakan ini juga dapat menjadi contoh bagi komunitas bahasa dan budaya lainnya di Indonesia. Pengalaman masyarakat Cia-Cia dapat menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian bahasa daerah lain di Indonesia. Mengadakan program-program serupa untuk mempelajari aksara dari bahasa lain dapat membantu menghidupkan kembali kebanggaan akan bahasa daerah dan mendorong semangat untuk melestarikannya.