Ulus tak kenal lelah, ia terus berjuang untuk mendapatkan bantuan mulai dari tingkat daerah sampai pusat untuk mewujudkan cita-citanya.
"Awalnya bingung tapi alhamdulillah karena ada kenalan di Kementerian Kerja Sama Luar Negeri saya masukin proposal, direspon. Ada perusahaan swasta dari Amerika yang bantu 20 ekor sapi," kata Ulus.
"Dengan sektor pertanian terpadu, hasil sayuran bisa lebih ramah lingkungan dan ramah konsumsi. Karena kotoran ternak bisa jadi pupuk, limbah sayuran bisa jadi pakan ternak," imbuhnya.
Dia berharap dengan penghargaan FAO yang akan diterimanya, hal itu bisa menjadi pemicu bagi pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah untuk lebih memerhatikan sektor pertanian.
"Penghargaan ini buat Indonesia. Mudah-mudahan dengan penghargaan yang didapat bisa menjadi pemicu bagi pemerintah untuk lebih memerhatikan sektor pertanian," ucap Ulus.