Perannya di Bank Dunia memperkuat reputasinya sebagai ekonom yang kompeten dan berpengalaman dalam menangani masalah ekonomi global. Kontribusinya dalam berbagai proyek dan kebijakan ekonomi internasional memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang.
Kembali ke Indonesia: Menteri Keuangan dan Peran Utama
Sri Mulyani kembali ke Indonesia pada tahun 2005 dan ditunjuk sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kapasitas ini, ia memainkan peran kunci dalam pengelolaan keuangan negara dan reformasi kebijakan fiskal. Salah satu pencapaiannya yang signifikan adalah upaya untuk memperbaiki sistem perpajakan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran negara.
Pada masa jabatannya, Sri Mulyani juga terlibat dalam penanganan krisis keuangan global yang melanda Indonesia pada tahun 2008. Kebijakan-kebijakan yang diterapkannya, termasuk stimulus fiskal dan reformasi sistem perbankan, membantu stabilisasi ekonomi Indonesia dan memitigasi dampak krisis.
Setelah periode pertama jabatannya berakhir, Sri Mulyani kembali ke Bank Dunia sebagai Direktur Pelaksana pada tahun 2010. Dalam peran ini, ia terus memberikan kontribusi besar terhadap kebijakan dan strategi ekonomi global. Namun, pada tahun 2016, ia kembali ke Indonesia dan diangkat sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet Presiden Joko Widodo. Dalam jabatannya yang kedua ini, Sri Mulyani kembali memimpin reformasi ekonomi dan kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kontribusi dan Prestasi
Sri Mulyani Indrawati dikenal tidak hanya karena keahliannya dalam ekonomi, tetapi juga karena dedikasinya terhadap integritas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara. Di bawah kepemimpinannya, Kementerian Keuangan Indonesia berhasil mengimplementasikan berbagai reformasi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran negara.