Tampang

Sojourner Truth: “Ain’t I a Woman?” dan Perlawanan Abadi

23 Apr 2025 18:34 wib. 30
0 0
Sojourner Truth
Sumber foto: pinterest

Sebagai aktivis abolisionis, Truth terlibat dalam gerakan penghapusan perbudakan yang sedang berkembang pada abad ke-19. Dia bekerja tanpa lelah, berbicara di depan umum, dan mendukung kampanye untuk membebaskan orang-orang yang terperangkap dalam sistem perbudakan yang tidak adil. Keterlibatannya dalam gerakan ini adalah bukti nyata bahwa hak perempuan kulit hitam tidak dapat dipisahkan dari perjuangan melawan perbudakan. Truth percaya bahwa kebebasan sejati hanya dapat dicapai jika semua orang, tanpa memandang warna kulit atau jenis kelamin, diperlakukan dengan adil dan setara.

Sojourner Truth menyadari bahwa perjuangan perempuan kulit hitam jauh lebih rumit dibandingkan dengan oleh perempuan kulit putih. Dalam banyak hal, perempuan kulit hitam berada di persimpangan diskriminasi berbasis ras dan gender. Pidato “Ain’t I a Woman?” bukan hanya sekadar retorika semata, tetapi merupakan pernyataan keberanian dan seruan untuk diakui. Ia mengangkat suara perempuan yang terabaikan, menekankan pentingnya untuk tidak mengabaikan pengalaman hidup perempuan kulit hitam dalam diskusi hak-hak mereka.

Perjuangan Sojourner Truth tetap relevan hingga saat ini. Banyak dari isu-isu yang ia angkat, termasuk ketidaksetaraan gender dan ras, masih menjadi tantangan dalam masyarakat modern. Aktivisme untuk hak perempuan kulit hitam terus berlanjut, dengan para penerusnya mengambil inspirasi dari semangat dan kekuatan yang dimiliki Truth. Dalam berbagai gerakan, suara wanita kulit hitam semakin diperkuat, menciptakan jaringan solidaritas yang saling mendukung dalam menghadapi penindasan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?