Rosa Parks menolak untuk bangkit dari tempat duduknya. Keberaniannya untuk mengatakan "tidak" kepada ketidakadilan menyebabkan dia ditangkap dan didenda. Namun, tindakan ini juga memicu gerakan yang jauh lebih besar. Penangkapan Rosa Parks memicu boikot bus Montgomery, yang berlangsung selama 381 hari dan menjadi salah satu aksi protes paling signifikan dalam gerakan hak sipil.
Boikot Bus Montgomery
Boikot bus Montgomery dipimpin oleh Dr. Martin Luther King Jr., yang saat itu adalah pendeta muda di Montgomery. Boikot ini melibatkan ribuan warga Afrika-Amerika yang menolak menggunakan layanan bus kota sebagai protes terhadap diskriminasi rasial. Selama lebih dari satu tahun, mereka berjalan kaki, berbagi tumpangan, dan mencari cara lain untuk berkeliling kota tanpa menggunakan bus.
Boikot ini memberikan tekanan ekonomi yang signifikan pada sistem transportasi umum Montgomery dan menunjukkan kekuatan solidaritas komunitas Afrika-Amerika. Pada akhirnya, Mahkamah Agung Amerika Serikat memutuskan bahwa segregasi rasial dalam transportasi umum adalah tidak konstitusional, kemenangan besar bagi gerakan hak sipil.
Warisan Rosa Parks
Rosa Parks menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan rasial. Keberaniannya untuk menentang diskriminasi menginspirasi banyak orang untuk bergabung dalam perjuangan hak sipil dan mendorong perubahan sosial yang lebih luas. Rosa menerima berbagai penghargaan sepanjang hidupnya, termasuk Presidential Medal of Freedom dan Congressional Gold Medal.