Penyelesaian Konflik Internal
Selain tantangan eksternal, Abu Bakar juga harus menghadapi berbagai konflik internal. Beberapa kelompok dalam komunitas Muslim tidak setuju dengan kebijakan dan keputusan yang diambilnya. Abu Bakar menunjukkan keterampilan diplomatik dan kepemimpinan yang bijaksana dalam menyelesaikan perselisihan tersebut. Salah satu langkah penting yang diambilnya adalah mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak untuk menjelaskan kebijakan dan menyelaraskan pandangan. Pendekatan ini membantu mengurangi ketegangan dan memfasilitasi penyelesaian masalah secara damai.
Pengembangan Administrasi dan Kodifikasi Al-Qur'an
Kepemimpinan Abu Bakar juga ditandai dengan upaya pengembangan administrasi negara Islam dan penyusunan Al-Qur'an. Abu Bakar menyadari pentingnya stabilitas administratif dalam menjaga keberlangsungan negara. Oleh karena itu, dia melakukan reformasi dan pembenahan dalam administrasi pemerintahan. Salah satu pencapaian penting dalam masa kepemimpinannya adalah inisiatif untuk mengumpulkan dan menyusun Al-Qur'an yang sebelumnya hanya tersebar dalam bentuk tulisan-tulisan terpisah. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa wahyu Tuhan yang diterima oleh Nabi Muhammad dapat dipertahankan dan diteruskan secara benar kepada generasi mendatang.
Pewarisan Kepemimpinan
Sebagai Khalifah pertama, Abu Bakar menyadari bahwa kesinambungan kepemimpinan adalah kunci bagi keberlanjutan umat Islam. Oleh karena itu, dia mempersiapkan suksesi kepemimpinan dengan sangat hati-hati. Dalam masa akhir hidupnya, Abu Bakar menunjuk Umar bin Khattab sebagai penerusnya. Keputusan ini mencerminkan kebijaksanaan Abu Bakar dalam memilih pemimpin yang dianggap mampu meneruskan kepemimpinan dan melanjutkan perjuangan umat Islam. Pilihan ini mendapat dukungan luas dari komunitas Muslim dan membantu menjaga stabilitas dan kesinambungan kepemimpinan setelah wafatnya Abu Bakar.