Selain itu, Maya Angelou juga terlibat dalam dunia seni pertunjukan. Dia tampil dalam berbagai drama dan produksi teater, termasuk "Porgy and Bess" dan "Cabaret for Freedom". Keterlibatannya dalam seni pertunjukan memberikan platform lain baginya untuk menyuarakan pesan-pesan kesetaraan dan keadilan.
Pada tahun 1993, Maya Angelou menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang membaca puisi dalam upacara pelantikan presiden Amerika Serikat, ketika Bill Clinton dilantik sebagai presiden. Puisinya, "On the Pulse of Morning", menggemakan tema-tema persatuan, harapan, dan kebebasan. Momen ini menandai pencapaian penting dalam karir Angelou dan menegaskan posisinya sebagai salah satu suara paling berpengaruh dalam sastra dan hak-hak sipil.
Kekuatan kata-kata Maya Angelou tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk menyentuh hati pembaca, tetapi juga dalam kemampuannya untuk menginspirasi perubahan. Kata-katanya yang penuh kebijaksanaan dan keberanian terus memotivasi generasi baru untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan. Salah satu kutipan terkenalnya yang sering diingat adalah, "You may not control all the events that happen to you, but you can decide not to be reduced by them." Kutipan ini mencerminkan semangat Angelou untuk menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak dan hati yang kuat.