Alat ini diciptakan oleh Sintya Laylie M, Khurun In Nur, Danar Wicaksono dan Aziz Iman W dengan memadukan cahaya monokromatik lampu LED dengan sonic bloom. Cahaya monokromatik yang dihasilkan lampu LED berfungsi untuk mempercepat proses fotosintesis di malam hari. Sementara sonic bloom sendiri merupakan gelombang suara di frekuensi ke 3000-5000 Hz yang dapat membuka stomata menjadi lebih lebar dari biasanya.
Uniknya, suara yang keluar dari sonic bloom yang digunakan pada Etrovice menggunakan alunan gamelan Kebo Giro yang biasa terdengar di upacara pernikahan tradisional Jawa. Menurut keterangan dosen pembimbing, Joko Prasetyo, mengatakan jika karya anak didiknya masuk ke dalam 109 inovasi Indonesia yang menyaingi para peneliti dan inventor lainnya.