Sebuah studi baru menunjukkan bahwa temperamen anak dapat dipengaruhi oleh depresi pascamelahirkan ibu, sensitivitas ibu, dan fungsi keluarga.
Depresi ibu dikaitkan dengan temperamen yang sulit pada bayi saat sensitivitas ibu rendah. Tapi hal ini tidak berlaku saat sensitivitas sang ibu sedang tinggi. Fungsi keluarga juga turut memoderasi hubungan ini depresi ibu dan temperamen anak.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa faktor keluarga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku bayi saat dalam masa perkembangan.