Tampang

Dengarkan Musik Bahagia untuk Tingkatkan Kreativitas

12 Sep 2017 19:26 wib. 1.074
0 0
Dengarkan Musik Bahagia untuk Tingkatkan Kreativitas

Mendengarkan musik yang bahagia dapat membantu menghasilkan lebih banyak memberikan solusi inovatif, menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal akses terbuka PLOS ONE oleh Simone Ritter dari Radboud University, The Netherlands dan Sam Ferguson dari University of Teknologi Sydney, Australia.

Kreativitas adalah kualitas penting dalam dunia kita yang kompleks dan cepat berubah, karena ini memungkinkan kita untuk menghasilkan solusi inovatif untuk berbagai masalah dan menghasilkan gagasan baru. Pertanyaan tentang apa yang memfasilitasi kognisi kreatif telah lama dipelajari, dan sementara musik sebelumnya telah terbukti bermanfaat bagi kognisi, sedikit yang diketahui tentang bagaimana mendengarkan musik mempengaruhi kognisi kreatif secara khusus.

Untuk mengetahui pengaruh musik terhadap kognisi kreatif, peneliti berhasil mengumpulkan 155 kuesioner dan membaginya menjadi kelompok eksperimen. Setiap kelompok mendengarkan salah satu dari empat jenis musik yang berbeda yang dikategorikan tenang, bahagia, sedih, atau cemas, bergantung pada valensi emosional mereka (positif, negatif) dan gairah (tinggi, rendah), sementara satu kelompok kontrol mendengarkan untuk diam. Setelah musik mulai diputar, para peserta melakukan berbagai tugas kognitif yang menguji pemikiran kreatif mereka yang berbeda dan konvergen.

Para periset menemukan bahwa mendengarkan musik bahagia, yang mereka definisikan sebagai musik klasik yang merupakan valensi positif dan gairah yang tinggi, memfasilitasi pemikiran kreatif yang lebih berbeda dibandingkan dengan diam. Penulis menyarankan bahwa variabel yang terlibat dalam kondisi musik yang bahagia dapat meningkatkan fleksibilitas dalam berpikir, sehingga solusi tambahan dapat dipertimbangkan oleh peserta yang mungkin tidak terpikir oleh mereka jika mereka melakukan tugas tersebut dalam diam.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?