Perubahan adalah bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan. Dalam alam, kita sering kali melihat bagaimana daun-daun dari pepohonan menjelang akhir musim panas atau di musim gugur mulai berguguran. Banyak yang beranggapan bahwa daun yang jatuh itu berarti kematian, tetapi sebenarnya makna di balik peristiwa ini jauh lebih dalam dan lebih penuh harapan. Dalam banyak budaya dan tradisi, proses menggugurkan daun justru dianggap sebagai fase awal baru yang membawa revitalisasi.
Ketika daun jatuh, ini bukan sekadar kematian. Sebaliknya, proses tersebut menunjukkan bahwa pohon melakukan seleksi alam yang sangat penting. Dengan melepaskan daun-daun yang telah tua, pohon dapat menghemat sumber daya dan energi untuk memproduksi daun-daun baru yang lebih segar dan kuat di musim berikutnya. Ini adalah contoh nyata bagaimana alam beradaptasi dan terus bergerak maju meskipun tampaknya ada sesuatu yang hilang.
Jatuhnya daun juga menciptakan ruang bagi pertumbuhan baru di masa yang akan datang. Saat daun menghijau kembali menjelang musim semi, kita dapat melihat bagaimana kehidupan baru kembali muncul dari sisa-sisa yang ditinggalkan. Daun yang jatuh tidak hanya menjadi bagian dari siklus kehidupan tanaman, tetapi juga menyediakan nutrisi bagi tanah, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih kaya bagi pertumbuhan tanaman lain. Proses dekomposisi daun yang jatuh hanya merupakan bagian dari siklus yang mengubah yang tampaknya mati menjadi awal baru bagi kehidupan lain.