Yang paling mudah sih, kita mengingat-ingat 2 peristiwa yang saling bertolak belakang. Misal: ketika kita marah atau menangis ketika menghadapi sesuatu yang membuat kita nyaman dan ketika kita bisa tenang menghadapi situasi yang kurang lebih sama. Coba cari tahu mengapa kita bisa lebih tenang dalam menghadapi situasi ke-2. Jika sudah ketemu dengan rahasianya, coba aplikasikan itu ketika kita menghadapi hal yang serupa. Dengan begitu kita jadi bisa memiliki pengendalian diri yang lebih baik. Biasanya, ketika kita membutuhkan cermin untuk melihat seperti apa sih kita dalam keseharian, kita dapat menggunakan jasa seorang psikolog untuk berkonsultasi. Namun, jika kita memang tidak memiliki masalah untuk dikonsultasikan, mengapa kita tidak mencoba untuk ‘merasakan’ diri lalu ‘mempelajari’ diri sendiri saja dahulu. Dengan catatan, jika kebingungan dengan hal ini bisa konsultasikan ke teman terdekat, atau jika memang butuh saran pengendalian diri yang lebih serius bisa hubungi psikolog.