3. Imajinasi yang Tidak Terbatas
Daya imajinasi anak-anak sangatlah tinggi. Mereka bisa menciptakan dunia khayalan dari benda-benda sederhana atau cerita-cerita lucu yang mereka buat sendiri. Imajinasi yang bebas ini sering kali menjadi sumber humor yang tak terbatas bagi mereka. Orang dewasa, di sisi lain, sering kali membatasi diri dengan logika dan realitas, sehingga kehilangan kemampuan untuk menikmati hal-hal sederhana dan lucu di sekitar mereka.
4. Respons Sosial yang Alami
Tertawa juga merupakan bentuk respons sosial yang kuat. Anak-anak sangat responsif terhadap tawa dan senyum orang lain. Mereka cenderung meniru dan tertawa bersama teman-teman mereka, menciptakan lingkungan yang penuh tawa dan keceriaan. Orang dewasa, meskipun juga merespons tawa orang lain, sering kali lebih terkendali dan berhati-hati dalam menunjukkan emosinya di depan umum.
5. Kejujuran dan Ketulusan
Anak-anak memiliki sifat yang jujur dan tulus. Mereka tidak takut untuk menunjukkan emosi mereka, termasuk tawa. Mereka tertawa karena benar-benar merasa lucu tanpa memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Orang dewasa sering kali lebih khawatir tentang penilaian orang lain dan mungkin menahan tawa mereka karena alasan sosial atau profesional.
Belajar dari Anak-Anak
Mengapa kita, sebagai orang dewasa, tidak mencoba belajar dari anak-anak dalam hal tertawa? Tertawa memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, termasuk mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperbaiki suasana hati. Berikut beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk lebih sering tertawa: