Dalam konteks ini, gerakan "4B" dan gerakan pembebasan dari standar kecantikan yang kaku atau gerakan "Escape the Corset" telah menjadi bagian dari perlawanan terhadap sistem patriarki yang kuat di Korea Selatan.
Maka dari itu, gerakan "4B" tidak hanya menjadi sekadar sebuah tren, tetapi juga merupakan ekspresi dari ketidakpuasan perempuan terhadap ketidaksetaraan gender dan budaya patriarki yang masih kuat di Korea Selatan serta di berbagai negara lainnya.
Gerakan ini menunjukkan bahwa perempuan ingin memiliki kendali atas kehidupan mereka tanpa terkungkung oleh ekspektasi sosial dan budaya yang melekat. Bagi banyak perempuan, gerakan "4B" menjadi simbol dari keinginan untuk kebebasan dan kemandirian dalam menentukan jalan hidup mereka.