Namun, tren ini tidak luput dari berbagai komentar dan tanggapan warganet. Terdapat kekhawatiran bahwa tren ini memperkuat standar kecantikan kulit putih, kurus, dan muda, yang toksik di kalangan ibu baru. Foto-foto tersebut sering kali menunjukkan bahwa wanita harus mempertahankan bentuk tubuh yang muda dan ramping selama kehamilan, sebuah harapan yang jelas tidak realistis, menurut para kritikus.
Meskipun popularitas foto-foto semacam itu didorong oleh keinginan para wanita untuk memiliki foto kehamilan yang cantik, masalah standar kecantikan yang tidak realistis ini menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa hal ini seharusnya tidak menjadi sebuah tren yang diikuti, karena dapat memberikan tekanan yang berlebihan bagi wanita, terutama yang sedang mengalami kehamilan.
Dari sisi lain, ada juga pandangan bahwa tren ini sejatinya merupakan ekspresi kreativitas dan keinginan untuk merayakan diri sendiri tanpa terbatas oleh batasan tradisional. Para wanita yang terlibat dalam tren ini memiliki motivasi yang kuat untuk merayakan kehidupan mereka disaat mereka masih merasa dalam masa keemasan atau sebelum memasuki fase kehamilan yang sebenarnya.