Fakta Menarik di Balik Revolusi Gaya Hidup 2025
Tahun 2025 akan menjadi era di mana beberapa tren gaya hidup yang telah muncul sebelumnya akan semakin matang dan mainstream. Salah satunya adalah gaya hidup berkelanjutan, di mana konsumen semakin menuntut produk dan layanan yang ramah lingkungan dan mendukung ekonomi sirkular. Data terbaru dari laporan "Future of Consumer Trends" menunjukkan bahwa lebih dari 70% generasi muda Indonesia memprioritaskan merek yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan. Ini berarti keputusan pembelian akan sangat dipengaruhi oleh etika perusahaan.
Selain itu, fokus pada kesehatan mental dan digital wellbeing akan semakin mendominasi. Masyarakat akan mencari cara untuk menyeimbangkan konektivitas digital dengan kebutuhan istirahat mental dan aktivitas luring. Retreat wellness, aplikasi meditasi, dan terapi berbasis alam akan menjadi lebih populer. Tren lain yang tak kalah penting adalah "hyper-personalisasi" dalam konsumsi dan pengalaman. Dengan bantuan AI dan data, merek-merek akan menawarkan produk, layanan, dan rekomendasi yang sangat disesuaikan dengan preferensi individu, menciptakan pengalaman yang unik dan relevan.
Fleksibilitas dalam bekerja dan belajar juga akan melahirkan gaya hidup "nomadic" yang lebih beragam, bukan hanya bagi pekerja lepas tetapi juga karyawan penuh waktu yang bekerja jarak jauh. Hal ini akan memicu permintaan akan akomodasi jangka pendek yang nyaman dan terintegrasi dengan teknologi. Seperti yang dikatakan oleh seorang analis gaya hidup dari lembaga riset terkemuka,