Dalam kehidupan rumah tangga, ada dua kebiasaan finansial yang sering kali berlangsung tanpa disadari oleh pasangan, yaitu silent spending dan silent saving. Meskipun kedua kebiasaan ini dilakukan dalam kekelaman, dampak yang ditimbulkan sangat berbeda satu sama lain. Silent spending memiliki potensi menjadi bom waktu yang dapat menghancurkan stabilitas keuangan keluarga, di sisi lain, silent saving menjadi kejutan manis yang dapat memperkuat masa depan keuangan sebuah keluarga.
Silent spending mengacu pada pengeluaran yang dilakukan oleh salah satu pasangan tanpa sepengetahuan pihak lainnya. Biasanya, pengeluaran ini difokuskan pada hal-hal kurang penting, seperti belanja impulsif, langganan aplikasi yang jarang dipakai, hingga cicilan tersembunyi yang sengaja tidak dibicarakan. Meskipun tampaknya sepele, perhatian harus diberikan karena jika kebiasaan ini dibiarkan, dampaknya bisa menjadi sangat serius.
Pertama, kita perlu menekankan bagaimana silent spending dapat menyebabkan kebocoran dalam finansial. Pengeluaran kecil yang tidak terdeteksi mampu menggerogoti anggaran rumah tangga dan menghalangi pencapaian tujuan keuangan jangka panjang. Kedua, tindakan tersebut dapat memicu ketidakpercayaan dalam hubungan. Ketika salah satu pasangan mengetahui adanya pengeluaran yang disembunyikan, ikatan kepercayaan bisa tergerus, mengarah pada konflik dan ketegangan dalam rumah tangga. Ketiga dan yang paling parah, jika silent spending mencakup utang atau cicilan yang tertutupi, dampaknya bisa sangat menghancurkan bagi stabilitas keuangan jangka panjang.