Penelitian menunjukkan bahwa kandungan polifenol dalam teh oolong sangat efektif dalam meningkatkan kecepatan metabolisme serta membantu mengurangi lemak perut. Dalam studi terhadap hewan, teh oolong terbukti mampu mengurangi jaringan lemak visceral yang biasanya sulit untuk dibakar melalui diet biasa.
3. Teh Hitam: Teman Diet dengan Anti-Obesitas Alami
Teh hitam, termasuk jenis populer seperti Earl Grey, tak hanya nikmat diseruput, tetapi juga punya peran aktif dalam membantu proses diet. Berdasarkan laporan tahun 2016, teh hitam mengandung polifenol dengan sifat anti-obesitas, sehingga mampu membantu menurunkan berat badan secara bertahap dan alami.
Sementara itu, studi pada tahun 2014 menemukan bahwa mengonsumsi tiga cangkir teh hitam setiap hari selama tiga bulan dapat memberikan dampak signifikan. Hasilnya? Penurunan berat badan, terutama pada bagian lingkar pinggang, yang seringkali menjadi masalah utama banyak orang.
4. Teh Putih: Ringan di Lidah, Kuat dalam Efek
Meski tidak sepopuler teh hijau atau hitam, teh putih memiliki manfaat luar biasa dalam menurunkan berat badan. Proses fermentasi minimal membuat teh ini tetap kaya akan senyawa aktif yang dibutuhkan tubuh untuk mempercepat oksidasi lemak dan meningkatkan metabolisme.
Laporan tahun 2023 menunjukkan bahwa teh putih tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga efektif dalam mengurangi lemak visceral, yang sering dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan diabetes.
5. Teh Pu-erh: Si Fermentasi yang Mampu Atasi Lemak Bandel
Berbeda dari teh lain, teh pu-erh melalui proses fermentasi khusus yang membuatnya memiliki cita rasa khas dan khasiat unik. Dibuat dari daun dan batang tanaman Camellia sinensis, teh ini telah digunakan sejak lama dalam pengobatan tradisional Tiongkok.