Makanan pahit, seperti kopi, bir, air tonic, lobak, dan seledri, ternyata lebih disukai oleh mereka yang memiliki sifat-sifat psikopatik. Sagioglou dan Greitemeyer dalam penelitian mereka juga menemukan bahwa mereka yang disebut "supertasters", yaitu individu dengan kepekaan tinggi terhadap rasa pahit, cenderung menunjukkan tingkat emosi yang lebih tinggi, baik pada manusia maupun hewan seperti tikus.
Menariknya, perbedaan preferensi makanan juga terlihat pada orang-orang yang lebih bersifat ramah. Mereka cenderung menyukai makanan manis, seperti cokelat dan permen, dan cenderung menghindari rasa pahit. Hal ini menambah dimensi baru dalam pemahaman kita tentang hubungan antara apa yang kita konsumsi dan sifat kepribadian kita.
Informasi yang lebih mendalam tentang hal ini dapat membuka pandangan baru untuk mengenali ciri-ciri kepribadian seseorang, terutama dalam konteks psikopati. Sebagai tambahan, studi ini menunjukkan pentingnya memahami hubungan antara pilihan makanan dan psikologi manusia. Keterkaitan ini tidak hanya membuat kita lebih peka terhadap perilaku orang lain tetapi juga bisa membantu dalam menavigasi interaksi sosial yang lebih sehat dan positif.